TERPOPULER

loading...

Wednesday 15 March 2017

MERENCANAKAN DAN MERANGKAI SISTEM INSTALASI LISTRIK


  1. REFERENSI
Persyaratan Umum Instalasi Listrik (PUIL) 2000

  1. TUJUAN
Dapat merencanakan dan merangkai sistem instalasi listrik sederhana dan mendapatkan tegangan (v) dan frekuensi (f).
   
  1. DASAR TEORI
Instalasi listrik untuk penerangan adalah instalasi listrik yang memberi energi listrik untuk keperluan penerangan (lampu). Sebelum melakukan pemasangan instalasi listrik penerangan, perlu dilakukan perencanaan terlebih dahulu. Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam perencanaan instalasi listrik penerangan adalah sebagai berikut ;
  1. Kondisi Rumah.
Pada jenis rumah kayu pemasangan instalasi penerangan pada rumah kayu, seluruhnya dipergunakan pipa union atau PVC kecuali bagian atas langit-langit. Penempatan komponen listrik yang berupa sakelar dan stop kontak dapat dipasangkan pada tiang rumah. Komponen tersebut tidak dipasangkan pada dinding karena tebal dinding tidak memenuhi syarat, sedangkan untuk rumah beton pemasangan instalasi listrik pada rumah tembok kita gunakan pipa union atau PVC. Dahulu pipa dipasang pada permukaan tembok atau dinding. Sekarang pada umumnya pipa dipasang atau ditanam dalam tembok sehingga instalasi tidak kelihatan. Beberapa komponen yang dapat ditanam seperti sakelar dan stop kontak.




  1. Simbol – simbol listrik.
Simbol – simbol listik perlu kita ketahui agar mempermudah membaca  gambar bagan pada instalasi listrik penerangan, berikut ini dituliskan simbol-simbol yang digunakan pada gambar bagan instalasi.














  1. Bagan Instalasi listrik Penerangan
Biasanya instalasi listrik penerangan di dalam rumah-rumah  mempergunakan sistem radial, karena sederhana, murah dan mudah pengamanannya. Beban seperti lampu-lampu dan alat-alat rumah tangga dibagi menjadi kelompok-kelompok.  Maksud pembagian kelompok ini adalah untuk mempertinggi kekalianlan dari sistem tersebut.
Apabila salah satu kelompok mendapat gangguan hubung singkat, maka hanya kelompok itu yang mendapat gangguan (mati), sedangkan kelompok yang lain tidak terganggu. Dibawah ini contoh bagan pemasangan instalasi listrik.
Keterangan gambar ;
        a. Jala-jala dari PLN,
        b. Sekering pengaman feeder (pengisi), biasanya ditempat-kan di tiang (bila disambung dengan jala-jala dari PLN),
        c. Hantaran pengisi (feeder), untuk gedung-gedung besar, 3 fasa, 4 kawat (dengan hantaran di atas tanah atau juga dengan kabel-kabel tanah), untuk rumah biasa mempergunakan 1 fasa, 2 kawat,
        d. Lemari hubung, berisi sakelar dan sekering utama untuk melindungi instalasi penerang-an seluruhnya di dalam rumah/gedung. Lemari hu-bung ditempatkan di dalam rumah/gedung,
        e. KWH-meter untuk mengukur tenaga tau  energi listrik yang dipakai. Untuk instalasi yang kecil dipakai pembatas arus listrik otomatis,
        f. Kotak bagi, yang berisi sakelar- sakelar dan sekering-sekering untuk melindungi tiap kelompok.
        Gambar berikut adalah contoh denah hubungan listrik rumah tinggal.




    Kemudian dibwah ini adalah contoh gambar  bagan dari instalasi listrik penerangan sederhana yang terdiri dari sebuah sakelar seri (deret) dan dua buah lampu pijar.


    Prinsip kerja dari gambar diatas adalah bahwa kita bisa menghidupkan kedua buah lampu menggunakan sakelar seri.
  1. Jumlah dan Kekutan Lampu
    Tiap-tiap jenis ruang membutuhkan jumlah dan kekuatan lampu yang berbeda-beda. Jumlah dan kekuatan lampu yang dibutuhkan oleh suatu ruangan tergantung pada hal-hal sebagai berikut.
    a.  Untuk apa ruangan tersebut? (misal pada ruang tamu, kamar mandi, kamar tidur, ruang makan dan lain-lain). Setiap jenis ruangan mempunyai  kebutuhan kuat penerangan yang berbeda-beda.
    b.  Luas dan ukuran dari ruangan tersebut. Semakin luas ukuran suatu ruangan semakin banyak jumlah lampu yang diperlukan.
        c.  Macam atau jenis lampu yang dipakai dan sistem penerangannya.
    d.  Keadaan dinding dari ruangan tersebut. Apakah dinding tersebut menyerap cahaya atau  memantulkan cahaya.

  1. Jumlah Kelompok Pada Instalasi Listrik
    Menurut Peraturan Instalasi Umum Instalasi Listrik (PUIL 661 c.1), instalasi penerangan harus dibagi dalam kelompok dan setiap kelompok harus diamankan sendiri-sendiri dengan pengaman arus lebih (sekering) dan sakelar. Banyaknya titik-titik pengambil arus seperti lampu dan stop kontak paling banyak 10 titik untuk tiap kelompok.

  1. Penampang Kawat dan Ukuran Sekering
    Berikut ini diberikan tabel tentang kuat arus yang diizinkan untuk setiap luas penampang kawat (penghantar) dan ukuran sekering yang diperlukan.
Tabel penampang kawat dan kemampuan arus yang diizinkan.


  1. PERALATAN DAN BAHAN
NO
Nama Alat
Gambar Alat
Keterangan
Spesifikasi
1
Pipa Pvc

Untuk melindungi kabel dan menutupi kabel agar tidak terbuka atau terlihat.
5/8‘, Maspion, Abu - abu
2
Elbow PVC

Untuk melindungi kabel saat keadaan kabel berbelok dan menutupi kabel agar tidak terbuka atau terlihat.
5/8‘, Maspion, Abu - abu
3
Kotak Sambung
- 4 cabang
- 3 cabang,



Tempat penyambungan kabel dengan cabang 3 dan 4




PVC, maspion,d = 6 cm , t = 40mm
4
Klem Alumunium
Untuk mengunci atau mengikat pipa PVC pad bidang kerja
5/8’,model sengkang.
5
Fitting Duduk

Tempat dudukan lampu
E 27, Broco , Hitam
6
Saklar Tukar
Alat untuk Menyalakan lampu dalam 2 tempat berbeda.
OB, 10 A, 220 V, Broco
7
Saklar Tunggal
Alat untuk menyalakan lampu.



OB, 10 A, 220 V, Broco
8
MCB
Alat Pengaman hubungan singkat dan beban lebih,dan alat penghubung dan pemutus aliran listrik rangkaian.
4 A, MG, 1P/4, 5kA
9
Mulitiplek
C:\Documents and Settings\Owner\My Documents\Downloads\1296633619_162854524_1-JUAL-TRIPLEK-JUAL-MULTIPLEK-JUAL-FILM-PLYWOOD-JUAL-PARTICLE-BOARD-Duri-Kosambi-No56A-11750.jpg
Sebagai Tempat pemasangan instalasi listrik

10
MCB box
Tempat dudukan mcb.
Standard, 1 mcb
11
Lampu Pijar
Untuk penerangan.
E27, 25 W, 220 V, philips
12
Kabel NYA
Merah untuk fasa, Biru untuk netral, Kuning – hijau untuk pembumian.
1.5 mm2, Prima
13
Sekrup
Sebagai pengikat yang menancap pada multipleks atau bidang kerja.
3.5x8 mm, 3.5x20 mm , 4x45 mm
14
Isolasi Listrik
Pelindung tembaga kabel pada saat penyambungan.

15
Obeng min
Alat pemutar skrup.

16
Obeng Plus
Alat pemutar skrup.

17
Test Pen
Alat pengetest ada tidaknya aliran listrik.

18
Gergaji pipa
Alat Pemotong Pipa

19
Tusuk Kontak
Alat Penghubung untuk dimasukan ke stop kontak.

20
Stop Kontak
Alat Penghubung listrik untuk alat elektronik lainya.
OB, 10A, 220 V, Broco
21
AVO Meter
Alat Pengukur Tegangan dan frekuensi.

22
Tang Pemotong
Alat pemotong kabel.

23
Tang kombinasi
Tang serbaguna, dengan berbagai fungsi.

24
Tang Lilit
Alat untuk melilitkan tembaga kabel.

25
Tang Penguapas
Tang yang berfungsi pengupas isolatorl kabel.

26
Penggaris
Alat Pengukur Panjang.

27
Paku Pelubang
Alat pelubang

28
Kotak Alat
Tempat Penyimpanan alat.




  1. PROSEDUR PENGUJIAN
      1. Diagram Kerja
        Diagram kerja merupakan hal yang sangat penting dalam instalasi listrik penerangan. Dengan membaca diagram kerja, seseorang akan lebih mudah melakukan pekerjaan instalasi terutama dalam melakukan penyambungan kawat-kawat penghantar dengan komponen - komponen listrik sehingga pekerjaan instalasi penerangan dilakukan dengan benar. Dibawah ini merupakan tabel gambar dan simbol pada diagram kerja ;
Tabel Gambar dan Simbol Instalasi Listrik
      1. Diagram Satu Garis Intalasi
    Dibawah ini merupakan diagram garis atau diagram kerja satu garis yang dikerjakan dalam praktikum.

      1. Diagram Pengawatan
    Diagram dibawah ini merupakan diagram pengawatan yang dikerjakan dalam praktikum.








      1. Kinerja Rangkaian
    Rangkaian yang dikerjakan adalah rangkaian instlasi 1 fasa, yang terdiri dari 4 lampu pijar, 1 saklar tunggal, 1 saklar seri dan 2 saklar tukar, kemudian diberi pengaman mcb dan 1 buah stop kontak, Uraian pertama adalah dimana lampu A dinyalakan oleh saklar A.


       

   










    Kemudian sumber listrik untuk stop kontak yang berada dibawah skalar tunggal A,diambil langsung dari skalar A.
















    Untuk penggunaan skalar seri atau ganda, ini digunakan untuk menyalakan 2 lampu b di ujung bidang kerja.











Setelah pemasangan dan penggunaan saklar seri atau tunggal, dilakukan pemasangan skalar tukar c, yang berfungsi menyalakan lampu pijar c. Skalar ini berguna untuk menghidup – matikan lampu pijar pada tempat berbeda yang sering atau biasanya digunakan di daerah tangga rumah atau perhotelan,


















  1. HASIL PENGUJIAN

E:\IMG_20121213_140722.jpg










Dari hasil pengujian oleh alat ukur Avo meter digital didapatkan setelah rangakain di aliri listrik, dan di ukur oleh multi meter pada stop kontak.
  • Frekuensi    = 50,00 Hz
  • Tegangan    = 222,1 V












  1. KESIMPULAN
    Kesimpulan yang bisa diambil dalam praktikum ini adalah ketelitiaan saat penyambungan kabel harus diperhatikan, kemudian segi keamanan dari perangkaian rangkaian dan kemanaan dari diri sendiri harus sangat diperhatikan hal ini dikarenakan sistem keamanan listrik yaitu K2. Aspek keindahan atau estetika juga perlu ditekankan, karena pada saat pemasangan instalasi listrik yang sebenarnya pemasangan harus terlihat rapi. Dari hasil pengukuran dihasilkan 222,1 v dengan frekuensi 50,00 herz.

No comments:

Post a Comment

ADNOW